Politik - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para menterinya untuk menghubunginya secara langsung untuk masalah-masalah mendesak saat ia melakukan lawatan presiden pertamanya ke luar negeri pada 8 hingga 19 November.
China akan menjadi negara pertama dalam rencana perjalanan Prabowo, yang juga mencakup negara-negara seperti Brasil, Inggris, dan Amerika Serikat. Ia menekankan pentingnya memberikan panduan mengenai isu-isu kebijakan utama saat ia berada di luar negeri dan meyakinkan anggota kabinet bahwa ia akan tetap dapat diakses.
"Kalau sudah konsultasi dengan Menko tapi masih butuh klarifikasi, jangan ragu hubungi saya langsung. Silakan telepon saja, saya terbuka," kata Prabowo di Jakarta, Rabu, seperti dikutip Tempo . “Mari kita menjauh dari praktik-praktik yang terlalu seremonial atau feodal.”
Meski demikian, Prabowo juga mengingatkan para menteri untuk berhati-hati dalam berkomunikasi demi melindungi kepentingan bangsa.
"Ini adalah era modern, dan teknologi memungkinkan kita untuk tetap terhubung, tetapi kita harus tetap memperhatikan privasi dan keamanan," katanya. Kunjungan luar negeri Prabowo mendatang juga termasuk partisipasi dalam KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik di Peru dari 10 hingga 16 November dan KTT Kelompok 20 di Brasil pada 18 dan 19 November.
"Kunjungan ke luar negeri ini tidak bisa dihindari karena semuanya memiliki nilai strategis dan berkaitan erat dengan situasi ekonomi kita," kata Prabowo, seperti dikutip Antara.
Selama Prabowo tidak ada di kantor, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan mengambil alih tugasnya. Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menegaskan bahwa wakil presiden akan menjalankan fungsi kepresidenan sebagai kepala pemerintahan selama Prabowo berada di luar negeri, dan tidak diperlukan penjabat presiden.
"Bagi saya, hal-hal seperti ini jangan disalahartikan. Wakil presiden menjalankan tugas kepresidenan sebagai kepala pemerintahan saat presiden berada di luar negeri," kata Hasan di Jakarta, Rabu.
Posting Komentar